Hati adalah organ terbesar nomor 2 yang terdapat dalam tubuh manusia. Apabila hati mengalami kerusakan, organ ini mampu menyembuhkan dirinya sendiri.

Namun bukan berarti Anda bisa membiarkan organ hati mengalami kerusakan akibat gaya hidup yang tidak sehat. Kerusakan hati dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati yang mematikan. Untuk meminimalisir risiko tersebut, Anda perlu secara aktif menjaga kesehatan hati.

Tips Menjaga Kesehatan Organ Hati

Kesehatan organ hati dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah gaya hidup sehari-hari. Dilansir dari Liver Foundation, berikut ini beberapa cara untuk menjaga kesehatan organ hati:

1. Menjaga Berat Badan Ideal

Memiliki berat badan berlebih atau obesitas dapat meningkatkan risiko terkena perlemakan hati non-alkoholik yang merupakan salah satu penyebab kerusakan hati. Penyakit ini ditandai dengan peradangan hati berat yang dapat berkembang menjadi luka serius dan kerusakan hati yang sulit disembuhkan.

Untuk meminimalisir risiko tersebut, Anda dianjurkan menjaga berat badan ideal dengan tetap memantau kadar kolesterol dan kadar gula dalam darah. Menjaga metabolisme tubuh dengan baik dapat membantu menurunkan risiko perlemakan hati yang berbahaya.

2. Makan Makanan dengan Gizi Seimbang

Penting untuk memerhatikan asupan makanan sehari-hari. Dengan makan makanan yang rendah kalori, mengurangi lemak jenuh dan gula rafinasi akan membantu Anda memiliki berat badan ideal.

Perkaya asupan nutrisi harian Anda dengan serat, produk susu rendah lemak, lemak sehat untuk mencegah hati bekerja terlalu berat.

3. Rutin Berolahraga

Olahraga memiliki berbagai manfaat bagi tubuh. Bukan hanya membantu menjaga berat badan ideal, namun olahraga juga membantu membakar lemak dan meningkatkan metabolisme tubuh. Olahraga rutin juga dapat meningkatkan pembakaran trigliserida dan mengurangi perlemakan hati.

Lakukan olahraga secara rutin minimal 150 menit per minggu dan pilih jenis olahraga yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi kesehatan Anda.

4. Mengurangi Paparan Zat Kimia Berbahaya

Paparan zat berbahaya seperti polutan, insektisida, produk aerosol dan zat tambahan lainnya dapat menimbulkan racun dalam tubuh. Masuknya racun dalam tubuh dapat meningkatkan kerja hati untuk mengurai racun.

Apabila Anda berada di lingkungan yang kerap bersentuhan atau terpapar dengan zat kimia berbahaya tersebut, pastikan untuk selalu menggunakan pakaian dan alat pelindung diri yang aman.

5. Membatasi Konsumsi Alkohol

Minuman beralkohol secara berlebihan telah lama diketahui dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk kesehatan hati. Peminum alkohol berisiko mengalami hepatitis alkoholik, yaitu peradangan hati yang dapat merusak sel-sel hati.

6. Tidak Berbagi Peralatan Pribadi

Sering memakai peralatan pribadi secara bergantian seperti alat makan, sikat gigi, handuk, dan alat cukur juga dapat menyebabkan penularan virus hepatitis yang merusak hati.

Penggunaan alat pribadi secara bersamaan dapat menyebabkan virus masuk dan mengontaminasi cairan tubuh sehingga mudah menularkan virus hepatitis.

7. Mencukupi Kebutuhan Air Putih

Selain memerhatikan kecukupan gizi, Anda juga perlu memastikan tubuh mendapat cairan yang dibutuhkan. Konsumsi air dapat membantu hati untuk menjaga hidrasi tubuh, membantu proses pengeluaran racun dari tubuh dan menjaga kesehatan jaringan organ.

8. Melakukan Vaksinasi Hepatitis

Salah satu cara efektif untuk melindungi diri dari penyakit yang menyerang hati adalah dengan melakukan vaksinasi hepatitis. Saat ini, tersedia vaksinasi hepatitis A dan B yang bisa Anda lakukan di rumah sakit atau layanan kesehatan setempat. Setelah vaksinasi, Anda tetap perlu menjaga kesehatan dari hal-hal yang meningkatkan risiko terjadinya hepatitis.

Itulah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena hepatitiis atau penyakit hati lainnya. Selain cara di atas, Anda juga dapat melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau kondisi kesehatan termasuk kondisi organ hati Anda.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!